Kali ini mami akan bercerita tentang 3 orang sahabat mami yang sempat menemui dan menemani kami di Jakarta kemarin.
Te Nanik-------------------Om Supri & Te Wanda------Te Selvi & Te Selia
Yang pertama adalah tante Nanik, sahabat mami sejak kuliah di IPB. Sekarang bekerja sebagai peneliti di LIPI. Tante inilah pengganti mami buat tante Yuni dan om Tato (adik-adik mami) di Indonesia. Mami percayakan kepada blio untuk membimbing dan mengarahkan mereka.
Tante Nanik, seorang sahabat dengan hati sangat lembut dan penyabar, mempunyai tempat yang sangat khusus di hati mami. Waktu di Jakarta kemarin, tante Nanik sempat nginep semalam bersama kami di Hotel Ibis Slipi. Terima kasih atas segala cintamu, Tante...
Oh ya, jilbab-jilbab yang Tante belikan nyaman sekali dipake, terima kasih...
Kedua, yang tak kalah khususnya adalah tante Wanda, yang menikah dengan om Supri tanggal 23 September 2004 yang lalu (semoga terbina keluarga yang sakinah mawwadah warohmah ya tante). Tante yang mami kenal sejak SMA di Wonogiri (walau cuma kenal nama aja waktu itu) ini adalah seorang konsultan pajak, disamping segala kesibukannya sebagai ketua yayasan Harapan Anak Indonesia yang membina anak-anak yatim dan tidak mampu. Tante yang sangat ceria inilah yang mengurusi semua tetek bengek urusan visa daddy dan Zubia ke Indonesia (untuk orang Pakistan, sebelum apply visa ke Indonesian embassy, harus ada surat persetujuan pengeluaran visa dari dirjen Imigrasi Jakarta), termasuk urusan tiket (Solo-Jkt PP) dan booking hotel. Tante Wanda dan keluarganya pula lah yang menjemput kami di airport, menjemput kami dari hotel dan kembali mengantarkan ke airport. Terima kasih banyak Tante...juga untuk bug bunny, bross dan sandal-nya, insyaAllah mami pake pas summer nanti ya....
Dan yang paling ceria adalah tante Silvi, orang Indonesia pertama yang mami temui di Jerman (awal Januari 2002). Bersamanya mami merasa dunia jadi lebih berwarna. Tante Silvi sekarang bekerja di Siemens Jakarta. Di Jakarta kemarin, tante Silvi dan tante Selia menengok kami di hotel, lalu esoknya membawa kami makan siang di Plaza Senayan. Terima kasih Tante, sungguh...Munich terasa hening tanpa kehadiranmu.
'Sahabat...karena kalian semua jadi mungkin, hidup terasa lebih berarti dengan memilikimu, terima kasih atas segalanya....'
Tuk sahabat dan teman mami yang lain, bule Umi di Cirebon, tante Uci dan tante Os di Padang, tante Hesti di Kendal, tante Nela, tante Shinta, tante Puatin, tante Pipit, tante Dini dan tante Devi di Jakarta, tante Uli di Bondowoso, tante Mundi di Surabaya, tante Suryani di Depok, budhe Fath dan Om Teguh/tante Yuni di Wonogiri, dan teman-teman alumni IPT IPB 95 di manapun berada, mohon maaf setulusnya kalo kami tidak sempat ngasih kabar atau tidak sempat mengunjungi, it was really a very short visit, insyaAllah next time....
Tak ada kata yang bisa terucap ketika berita ini terdengar. Sediiih sekali, tak terbayangkan bagaimana rasanya if it were me...or us.:-(
InnalilLaahi wa inna ilaihi raji'un, kebanyakan korban adalah saudara-saudara kita di Aceh. Berita selengkapnya we can read here.
Mari bersama kita bantu mereka, walaupun hanya dengan seuntai doa.
LSM Kharisma juga membuka dompetnya untuk membantu saudara-saudara kita di Aceh. Kita bisa menyalurkan dana ke :
Noor Fitri Arifudin
Deutsche Bank (BLZ 390 700 24)
Kto. Nr. 204 7561
Verwendungszweck : Peduli Aceh
Dari sekian banyak cerita mudik yang masih tercecer belum sempat mami tulis, salah satunya adalah tentang Budhe Mia.
Blio ini adalah istri dari Pakdhe Budi Hidayat, yang tahun lalu menyelesaikan S3nya di Heidelberg-Jerman dengan predikat summa cum laude (sekali lagi selamat ya Pakdhe, semoga ilmunya barokah dan bermanfaat bagi ummat).
Mami baru ketemuan sama Budhe Mia dua kali, pertama di Munich dan kedua di Jakarta pas liburan kemarin, tapi rasanya kok sudah dekat sekali ya. Selebihnya ya paling komunikasi via email dan telepon. Btw, mami dan daddy ketemu pertama kali dengan Pakdhe di kedutaan Jerman Jakarta pas lagi ngurusin visa (akhir tahun 2001).
Budhe, Pakdhe, mbak Afra dan mas Hanif pulang abis ke Jakarta setelah studi Pakdhe selesai tahun lalu.
Pas kami di Jakarta kemarin, Budhe Mia sekeluarga (kecuali mas Hanif karena udah tidur dan Eyang Putri yang rencananya mau ikut) nengok kami di Hotel Ibis Slipi, lalu membawa kami makan malam di Plaza Semanggi. Budhe juga membelikan tiga pasang baju muslim yang cantik buat Zubia.
Terima kasih ya Budhe,Pakdhe, mbak Afra dan mas Hanif, juga Eyang...Mohon maaf foto-fotonya belum sempat mami kirim, insyaAllah secepatnya.
mbak Afra & budhe -------------------budhe, tante Nanik, mami & Zubia ( lagi bobok)
daddy & pakdhe
Kebiasaan Zubia hari-hari ini adalah nunjuk sambil ngomong 'there...' :-) Kalo mami tanya, 'Zubia, where is mami's nose?', dia akan segera nunjuk hidung mami dan menekannya kuat-kuat dengan jari telunjuknya sambil ngomong 'there..' (untuk anggota badan baru hidung aja yang dia kenal).
Kalo mami tanya 'Zubia, where is caccha?', sambil nunjuk showcase dimana mami meletakkan foto keluarga, Zubia bilang 'there...!' :-)
Tahu ndak apa bedanya Wonogiri dan Karachi (perwakilan Indonesia dan Pakistan nih:-) Selain yang satu ijo royo-royo yang satu kering bedebu, selain yang satu ayam kampung bakar yang satu kari kambing? Itu lho bahasa Inggrisnya hehehe.
Di Wonogiri, jarang banget yang bisa bahasa Inggris (ndak cuma di Wonogiri ding, temen-temen mami lulusan S1/S2 di Jakarta pun sungkan berbahasa Inggris - kalo yang ini mah alasannya karena kurang dipraktekkan jadi malu mau ngomong :-)-). Bukan salah bunda mengandung yah, lha wong di sekolah sampai universitas cuma ada 2 SKS aja he. Sementara di Karachi, dari TK anak-anak mulai belajar bahasa Inggris, setelah itu mulai SD sampai kuliah, media yang dipake bahasa Inggris, jadi hampir semua bisa berbahasa Inggris aktif (ada untungnya juga yah dulu pernah dijajah orang Inggris).
Alhasil jadilah daddy di Wonogiri kemarin merasa seperti Bill Murray di film Lost in Translation:-)
Alkisah pergilah kami ke seorang dokter spesialis anak karena Zubia kena flu sesampainya di Wonogiri. Pertamanya sih mami yang komunikasi sama tuh pak Dokter, rupanya si daddy ndak tahan diem terus, akhirnya bertanyalah daddy, 'She is not used to the weather here, so should we do any special care?'. 'Maksudnya?' jawab pak Dokter dengan raut wajah bingung sambil menatap mami. 'I mean should we put warm clothes on her all the time or?' tanya daddy lagi, 'Maksudnya???' jawab pak Dokter lagi, kali ini dengan suara agak tinggi sambil tetap menatap mami. Oalaa, ndak ngerti rupanya blio hehehe
Abis kejadian itu daddy jadi lebih sumringah, udah dapet joke of the month-nya katanya hehe. Salah siapa coba kalo begini?
Hari ini mami sedih plus binun, abis semua nomor telepon temans dan keluargas yang mami simpen di telephone-set ilang semua (kepencet sama Zubia).
Seperti biasa kalo mami nelpon, Zubia pasti ikut-ikutan nimbrung sambil mencetin tuts. Sore tadi pas mami lagi asyik-asyiknya ngobrol sama budhe Ningsih, tiba-tiba ada bunyi 'tit tit', lalu terdisplayed tulisan 'all entries deleted'! Waaa piye ini Nak? itu nomor telepon mami koleksi selama tiga tahun tinggal di Jerman he.. hiks
Padahal tante Echa beberapa hari yang lalu sudah ngingetin mami lho, telepon mainan itu wajib dipunya tiap anak :-)
Ayo tante-tante & budhe-budhe yang baca blog ini, mami minta nomor teleponnya lagi ya?
Fotonya ndak nyambung ya sama tulisannya? hehe Pengennya sih nunjukin her victorious (but innocent ya) smile setelah berhasil membuat mami berhenti ngomong hehehe
Ada satu hal tentang Zubia yang lupa mami ceritain. Sejak kecil Zubia memang selalu menyilangkan kakinya, apalagi kalo pas dia duduk, posisi kakinya pasti begitu.
DiPakistan kemarin dia dijuluki 'pious girl' karena selain kalo duduk kakinya bersilang, Zubia juga ndak pernah mau sayang (nyium) yang namanya laki-laki hehehe (padahal mah bukan karena dia bingung mikir 'muhrim ndak nih ya???' tapi karena bekas cukurannya itu lho...kasar euy:-) >>>gara-gara trauma sama daddy-nya nih.
Alhamdulillah acara mudik kami berlalu dengan sukses:-) walaupun ada satu dua hal yang terlupa dan mami sesali (ah, namanya juga manusia yah). Semua berjalan sesuai rencana, dan alhamdulillah semua sehat, cuma Zubia sempat kena flu begitu sampai di Indonesia, otherwise dia juga ikutan menikmati liburan, dan di pesawat pun most of the time dia tidur.
Untuk Tante, Budhe yang nengok blog ini, mohon maaf shoutboxnya dihapus, abis ikutan dijadikan ajang kreativitas orang illmanner yang kurang kerjaan.
Dari Pakistan
Kami tinggal selama 17 hari di Karachi, sangat singkat kata mereka, pas lagi asyik-asyiknya sama Zubia (maklum cucu pertama di keluarga), kami harus meneruskan perjalanan ke Indonesia, wah pada nangis di bandara. Dont worry Oma-opa..tante, cacchus, insyaAllah we will come again next year.
Kami sempet bikin foto keluarga di sana, dan sekarang ini, begitu melihat foto ini, Zubia langsung heboh aaa aa cha chaa cha chaa sambil nunjuk-nunjuk tiap wajah yang terpampang di situ. Di Pakistan Zubia memang lengket sama semua, ndak seperti pas di Indonesia (mungkin karena di Wonogiri kebanyakan orang kali ya jadi dia bingung:-)
Berdiri (ki-ka) Fawwad-dr.Fahad-Mammo-Saad (daddy)-dr.Sana. Duduk (ki-ka) Opa&Zubia-Oma-Dwi (mami).
Daddy adalah anak kedua dari enam bersaudara, yang pertama Faisal (menikah dengan Denise Decristofaro) tinggal di San Jose US, dan tidak ada di foto. Yang ketiga dr.Fahad, lalu dr.Sana (menikah dengan Farhan Hasan, walaupun belum ngumpul), kelima Mammo dan terakhir Fawwad.
Karachi adalah city of wedding lawns, itu menurut mami sih, abis sepanjang jalan yang ditemui adalah gedung-gedung itu yang setiap malam diterangi gemerlap lampu warna-warni. Sayang sekali mami lupa ngambil fotonya, insyaAllah menyusul.
Malam hari di Karachi betul-betul hidup, kebanyakan toko buka sampai tengah malam bahkan sampai pagi (mungkin karena siang harinya sangat panas). Satu lagi yang istimewa di Karachi adalah bus-busnya yang dihias sedemikian rupa (kadang malah sampai ndak karuan:-)
Cerita berikutnya insyaAllah menyusul. Foto-foto di Pakistan bisa di lihat di sini.
Dari Indonesia
Sebenarnya buanyak sekali cerita yang pengen mami tulis, cuma ditunggu-tunggu kok mood-nya ndak nongol-nongol ya. Sekenanya aja ya...
Yang pasti, begitu sampai di rumah mami rasanya masih ndak percaya kalo Mama (Embah putri) bakalan ndak di sana. Ah..pokoke suedih banget, apalagi pas kami ke makam beliau. 'Ma, harusnya engkau yang paling pertama kuijinkan menimang Zubia, harusnya engkau yang paling berbahagia..hiks'. Tapi mami yakin Embah jauh lebih berbahagia di sisi-Nya sekarang. Amiin..
Pas tanggal 8 Desember, pas kami lagi repot-repotnya bebenah karena besoknya harus berangkat ke Jakarta, Opa dan keluarga di Pakistan nelpon, 'Happy Anniversary, Dwi...':-) It was our third anniversary, and we just didnt remember at all. Gini nih beruntungnya punya keluarga yang sangat perhatian, sampai-sampai Oma wanti-wanti ke Daddy, 'Pokoke jangan sampai lupa berikan Dwi hadiah'. hehehe
Tentang Zubia
Hari ini Zubia berusia 9 bulan 12 hari, dan pengennya dituntun mulu, sudah pengen jalan, nuntunnya pun rasanya sudah ringan banget, pake satu tangan pun ok ajah. Sambil pegangan, dia sudah bisa jalan ke sana ke mari sendiri dan sudah bisa turun dari tempat tidur (kebetulan memang tempat tidur kami tidak terlalu tinggi).
Merangkaknya pun sudah sangat cepat. Sekarang alhamdulillah mami sudah ndak terlalu khawatir ninggalin Zubia main sendiri.
Zubia sudah bisa ngomong daddy, nennen, mamam, dan mama (ke mami) dan this is. Kadang-kadang kata-kata tertentu pun keluar dengan jelas, walaupun ndak terulang lagi, misal ketika kami sedang ngomongin tante Nanik, dengan fasihnya dia nyeletuk 'nanik', atau 'caccha' atau 'lintang':-)
Zubia sudah bisa kami ajak becanda:-) Daddynya suka sekali ngusilin, 'daddy mau nennen', maka dengan buru-buru Zubia nubruk mami mengamankan tuh nennen, dan kalo daddy nekat mendekat, wah kena tuh sama carakan maut Zubia hehehe Seperti minggu lalu, pelipis daddy sampai berdarah lho.
Yang paling melegakan mami, alhamdulillah sekarang Zubia sudah mau makan lagi. Sarapan sebutir kuning telur rebus, makan siang komplet (kadang menu Hipp-makanan baby botolan), plus makanan selingan biscuit dan buah (buah apa aja dia mau, terutama jeruk). Dia juga sudah bisa nyuapin kami lho:-)
Giginya sudah 4, atas dua bawah dua. Rambut poninya kan sudah panjang, trus mami potong pas dia duduk di kursi makannya (wah ternyata bahaya..abis gerak-gerak terus), lain kali harus pas dia tidur deh. Trus hasil potongannya ndak seimbang gini hehehe, malah bagian samping ada yang tergunting dikit..maafin mami ya nak:-)
Setelah potong rambut
Zubia Alam Rizvi - after living for 42 weeks and 3 days in Mommy's womb- was born on March 7, 2004 at 8.24 AM CET in Munich-Germany.
Yusuf Alam Rizvi was born on the opening day of FIFA World Cup, June 9 2006, at 00.10 AM CET in Munich-Germany.
Jamal Alam Rizvi was born through a planned C-Section on January 28 2009 at 8.31 AM CET in Munich-Germany.
- July 2004
- August 2004
- September 2004
- October 2004
- November 2004
- December 2004
- January 2005
- February 2005
- March 2005
- April 2005
- May 2005
- June 2005
- July 2005
- August 2005
- September 2005
- January 2006
- February 2006
- March 2006
- April 2006
- July 2006
- February 2007
- August 2007
- December 2007
- January 2008
- February 2008
-
:Mommy-Daddy.
:Kak Aika.
:Kak Aiko.
:Kak Aurora.
:Kak Adna.
:Kak Aci.
:Kak Allison.
:Kak Akila.
:Kak Aida.
:Kak Buna.
:Kak Cemara.
:Kak Cinta.
:Kak Chacha.
:Kak Dzaki.
:Kak Damar.
:Kak Fay.
:Kak Fawwaz.
:Kak Fabio.
:Kak Gana.
:Kak Hamzah.
:Kak Hanifa.
:Kak Haura.
:Kak Izza.
:Kak Ikel.
:Kak Irsyad.
:Kak Isya & De Ayya.
:Kak Iyan.
:Kak Jasmijn & De Hannah.
:Kak Khalisha.
:Kak Kayla.
:Kak Lily & De Kayla.
:Kak Masha & De Ra.
:Kak Michael.
:Kak Mela.
:Kak Naila.
:Kak Nabila.
:Kak Naufal.
:Kak Nida.
:Kak Nadine.
:Kak Nanda.
:Kak Nadya & De Jasmin.
:Kak Nasta.
:Kak Naufal & Kak Nayla.
:Kak Opal.
:Kak Ortho.
:Kak QS.
:Kak Rizky.
:Kak Rian.
:Kak Rifa.
:Kak Shafiya.
:Kak Shafiyya & De Ibrahim.
:Kak Shafahafiz.
:Kak Thoriq & Kak Hasan.
:Kak Tafta.
:Kak Zia.
:Kak Zidan & Kak Syifa.
:Emas Yusuf.
:Mbak Hanan.
:Mbak Haifa.
:De Aisyah.
:De Arwen.
:De Akbar.
:De Alif.
:De Deeja.
:De David.
:De Ega.
:De Fatih.
:De Izqa.
:De Meyra.
:De Nasha.
:De Nadin.
:De Rai.
:De Tabina.
:De Valdean.
:De Yomori.
:De Zaki.
:De Zaza.
:De Zebby.
:Te Aprilisa.
:Te Ays.
:Te Anggie.
:Te Aisyah.
:Te Alice.
:Te Anna.
:Te Annnum.
:Te Berjilbab.
:Te Bunda Mentari.
:Te Clodi.
:Te Coombee.
:Te Deppii.
:Te Danty.
:Te Dza.
:Te Damay.
:Te Desska.
:Te Desska lagi.
:Te Deccom.
:Te De.
:Te Dydy.
:Te Dita.
:Te Dini.
:Te Eka.
:Te Elsa.
:Te Erika.
:Te Eva.
:Te Evy.
:Te Gita.
:Te Hany.
:Te Hanum.
:Te Hani.
:Te Heni.
:Te Husnul.
:Te *)Iin.
:Te Ima.
:Te Ikaray.
:Te Ida.
:Te Indry.
:Te Ika.
:Te Iffah.
:Te Idaputra.
:Te Indah.
:Te Izah.
:Te Jessica.
:Te Jess.
:Te Kade.
:Te Liza.
:Te Labibah.
:Te Lanny.
:Te Lia.
:Te Miya.
:Te Mpit.
:Te Mita.
:Te Mimin.
:Te Munky.
:Te Mayaa.
:Te Ninoek & Om Prio.
:Te Nieza.
:Te Nien.
:Te Ndaffo.
:Te Nisa.
:Te Nug.
:Te Nikeyudi.
:Te Nina.
:Te Nazla.
:Te Nadia.
:Te NadiaRaisya.
:Te Nadia IsyaAyya.
:Te Nuri.
:Te Nury.
:Te Opie.
:Te Ossy.
:Te Putri.
:Te Riri.
:Te Rieska.
:Te Rismi.
:Te Reti.
:Te Retno.
:Te Riana.
:Te Rina & Om Rani.
:Te Rosy.
:Te Retma.
:Te Roel.
:Te Ranids.
:Te Ryu.
:Te Silvi.
:Te Susan.
:Te Septi.
:Te Shierly.
:Te Safarindiyah.
:Te Syl.
:Te Sherly.
:Te Shendy.
:Te Sarie.
:Te Tania.
:Te Tyas.
:Te Teni.
:Te Tiara.
:Te Titi.
:Te Tika.
:Te Uni.
:Te Uyet.
:Te Vivie.
:Te Wahyu.
:Te Wiwin.
:Te Wanda.
:Te Yaya.
:Te Yentri.
:Te Yenny.
:Te Yuni.
:Te Yuyun.
:Te Zenit.
:Ode Kelana.
:Om Abu.
:Om Arwen.
:Om Aris.
:Om Abu Rasyidin.
:Om Abe.
:Om ARS.
:Om Arulkhan.
:Om dQ.
:Om Dian.
:Om Dody.
:Om Ephay.
:Om Erich.
:Om Frenky.
:Om Funs.
:Om Fatih.
:Om Husein.
:Om Imam.
:Om Marjan.
:Om Marsu.
:Om Rio.
:Om Rizal.
:Om Roni.
:Om Rofi.
:Om Sam.
:Om Sams.
:Om Sofian.
:Om Tianarief.
:Om Viga.
:Family Achiza.
:Family Al Barra.
:Family Dyka.
:Family Realdy.
:Family Tom-Inta.
:Family Hamdan.
:Family Jeumpa.
:Pakdhe Iman.
:Pakdhe Nale.
:Pakdhe Wiwit.
:Cerfet.
-
:NGO Kharisma -Woman and Education-.
:PK-Sejahtera Online.
:PKPU-Pos Keadilan Peduli Ummat.
:Jang Akhbar.
:Dawn.
:Eramuslim.
:Manajemen Qolbu.
:Republika Online.
:Indonesian Muslim Blog.
:Doppel-e Online Radio.
:Muslimah Muenchen.
:Pengajian Muenchen.
:Deutsche Bank Online.
:MVV Muenchen.
:Billiger Telefonieren.
:Toko Indonesia.
:Amazon.
:Pakistani Recipes.
:Indonesian Recipes.
:Kid's Songs.
:Doodle Board.