'I was soo embarrassed'
Assalamualaikum,Sekarang versi 'aku' ya:P....
'I was soo embarrassed'
Saad atau aku biasanya nganter Zubia ke Kindergarden jam 8.30 dan njemput lagi jam 11.45 (odd timings ya, nganternya paling telat, njemputnya paling awal). Jadi otomatis kami hampir nggak pernah ketemu orang tua dari anak-anak lain:p. Abis Zubia bangunnya selalu telat, no matter how early she goes to sleep at night. Udah gitu sengaja aku jemput pas jam 12-an karena dia sudah mulai lesu jam segitu. Dan sebelum anak-anak lain makan siang, karena dia belum mulai makan makanan di sekolah, jadi kan kasihan dia ngeliat anak-anak lain menyantap makanan anget, sementara dia makan roti saja.
Tapi insyaAllah mulai besok dia sudah mau (dan kata gurunya sudah siap banget) dijemput jam 1-an, dan mulai Januari mulai makan di sekolah. Alhamdulillah di sekolah Zubia tidak ada menu yang mengandung pork, mungkin dengan pertimbangan allergi atau kalori/lemak yang terlalu tinggi.
Nah hari ini pun seperti hari-hari sebelumnya, aku jemput dia pas sebelum jam makan siang, bedanya tadi Yusuf tidur di stroller, jadi aku bisa dengan santai mbantuin Zubia pake jaket dan segala aksesoris musim dinginnya (biasanya dia yang pake sendiri, akunya musti pegang Yusuf, biasa si emas kan memang harus selalu nempel mamanya).
Setelah semuanya terpakai, aku cuma minta Zubia naruh sepatu rumahnya (sepatu yang biasa dipake di sekolah) di raknya sekalian pamitan ke gurunya yang lagi sibuk menjemur jaket anak-anak lain.
Eealah, bukannya ke rak sepatu dia, malah langsung ke gurunya trus tuh sepatu di tangan setengah dilemparnya ke lantai di depan gurunya (eh di belakang gurunya ding, secara beliau sedang membelakanginya:p). Wah ajaran dari mana ini??. Saking kagetnya aku langsung jongkok di depannya, trus marahin tho ya (tapi nggak keras-keras kok). Zubia sih langsung minta maaf.
Sampai keluar gerbang sekolah, masih kuceramahi dia kalau sebisa mungkin dia harus melakukan semuanya sendiri dan yang paling penting harus menghormati guru. Ke teman aja nggak seharusnya main lempar gitu apalagi ke guru, ya tho. Zubia sih sepertinya menerima kesalahannya, lha kebanyakan dia diam sambil sesekali minta maaf.
Sepanjang perjalanan pulang, semuanya baik-baik saja, dia sibuk cerita sambil makan jeruk dan minum jus. Begitu sampai rumah, aku 'sekali lagi' pengen nanya masalah itu ke Zubia.
Aku : "So Zubia, you learned 'something' today, didn't you?"
Tak disangka-sangka, intonasi suaranya langsung naik dan ekspresi wajahnya berubah:p.
Zubia :"That's enough, mama! I was soo embarrassed. Next time please don't talk to me like that, OK? Nobody likes it. Please don't do it again, OK?!"
Kali ini aku yang bengong, terdiam dan minta maaf...
kok nggak bisa post comment nih,
Duh zubia..malu ya diomelin sama mama depan teman teman, sama kayak tante kecil dulu juga malu kalau diomelin nyokap depan orang banyak, cuman nggak berani deh ngomong balik.. yang dipendam dihati aja.
Ada bagusnya sih dia bisa kritis kayak gitu. asal bukan jadi suka melawan dan pembangkang aja.
Tapi memang katanya sebaiknya memarahin anak dibawa ketempat yang nggak ada orang atau bukan di depan teman temannya...
salam dari kami ya bunda 5:09 PM, December 07, 2007
iya ya anak sekarang lebih punya konsep diri yang kuat. jadi kalo dipermalukan di depan umum nggak terima. makasih ceritanya, jadi ngingetin aku juga :) 6:51 AM, December 13, 2007
Post a Comment
<< Home